Tag: Tjokorda Gde Raka Sukawati
Krama Banjar Adat Batanwani dan Banjar Adat Dalem Kerti, Desa Kukuh, Kecamatan Marga, Tabanan mendak Ida Tapakan Barong di Merajan Agung Puri Agung Ubud, Gianyar, Redite Kliwon Medangkungan, Minggu (28/4).
Kegiatan budaya ini merupakan persembahan tulus suci kepada Ida Sanghyang Widhi Wasa, alam semesta, dan manusia, dan bukan semata-mata untuk kepentingan bisnis maupun pariwisata.
Jika menyimak sejarah dan jejak spiritual perjalanan Maha Rsi Markendeya di Bali, dapat diketahui bahwa Pura Gunung Lebah, Ubud, Gianyar, merupakan salah satu pura bersejarah amat penting bagi masyarakat khususnya di Ubud.
Penggarapan Bade tumpang sia setinggi 21 meter dikoordinasikan undagi Tjokorda Gde Raka Sukawati alias Cok De, pembuatan sementara Lembu Selem seberat 1 ton diawasi Tjokorda Ngurah Suyadnya alias Cok Wah.
Versi Cok De, almarhum ayahnya, Tjokorda Gde Agung Sukawati, kerap menyampaikan kekhawatiran tentang gaya hidup terkait kemajuan pariwisata Bali yang dimulai dari Ubud.
Tjokorda Gde Agung Sukawati adalah pembuka gerbang dan areal Puri Agung Ubud untuk tamu mancanegara, sementara rumah peristirahatannya di Campuhan jadi cikal bakal pengembangan akomodasi pariwisata bergaya vila dan bungalow di Bali.
Selain mantan Presiden Negara Indonesia Timur (NIT) Tjokorda Gde Raka Sukawati, adiknya yakni Tjokorda Gde Agung Sukawati juga dianugerahi predikat Tokoh Perintis dan Pembaharuan Pariwisata Budaya Bali.
Topik Pilihan
-
-
-
Badung 25 Apr 2024 Dua Warga Tanzania Dideportasi dari Bali
-
-
-
-
-
-
Berita Foto
Pameran Kendaraan Listrik PEVSI 2024
Penjual Opak-Opak Keliling
Naluriku Menari
Nusa Ning Nusa
Yang Paling Disuka
MENJELANG pensiun Made Suardana sudah memantapkan niat menjadi pemangku. Saudara dan kerabatnya satu dadia penuh suka cita menyambut hasrat itu. “Alasan kami, De, karena kamu guru agama Hindu, cocoklah kalau kamu setelah pensiun jadi pemangku, memimpin saudara-saudara kita dalam hal ketakwaan pada Hyang Widhi.”